Jumat, 13 Maret 2009

TERAPI GE

OBAT GASTROENTERITIS / DIARE

A. DIARE AKUT

1. Gejala non toksik

a. Terapi Suportif

Pasien dengan diare / GE sedang harus diterapi secara simtomatis untuk menghilangkan mual yang menyertainya. Untuk memastikan bahwa cairan oral dapat dipakai untuk mempertahankan hidrasi.

Asupan glukosa dan larutan yang mengandung elektrolit (gatorade).

Loperamid (imodium), dosis awal 4 mg yang bisa ditambah tiap 2 mg; jangan melebihi 16mg/24 jam

Obat ini lebih efektif daripada bismut sub salisilat (Pepton – Bismol) atau campuran koalin – pektin.

b. Diare wisatawan

Biasanya disebabkan oleh Escheria coli enterotoksigenik.

Terapi dengan bismut subsalisilat (Pepto – Bismol), 30 ml atau 2 tablet setiap 30 menit sampai 8 dosis, trimetoprim / sulfametoksazol 1 tblet/hr sampai 5 hari,doksisiklin 100mg 2x/hr sampai 5 hari, quinolon misalnya suprofolaksasin 500 mg 2x/hr selama 5 hari.

2. Gejala Toksik

Kristaloid intravena dan penggantian kalium harus segera dimulai.

a. Pasien yang mengalami gejala toksik berat harus dimulai dengan terapi IV; metronidazol 750 mg setiap 8 jam dan siprofloksasin 200 – 400 mg setiap 12 jam.

Pasien yang disebabkan peradangan usus besar dapat diberikan hidrokortison 100 mg secara IV setiap 6 jam.

b. Infeksi Khusus yang lazim

(1) Infeksi Campylobacter

Eritromisin 250 mg scr oral 4x/hr atau siprofoksasin 500 mg 2x/hr selama 7 hari

(2) Shigelosis

Trimetoprim/Sulfometoksazol 2 tablet setiap 12 jam, ampisilin 500 mg setiap 6 jam atau siprofloksasin 500 mg 2 x/hr.

(3) Amebiasis

Metronidazol 750 mg 3x/hr selama 10 hr, ditambah iodokuinol 650 mg 3x/hr selama 5 – 7 hari

(4) Giardiasis

Kuinakrin 100 mg 3x/hr selama 7 hari selama 14 hari.

(5) Kolitis Pseudomembranosa

Metronidazol 500mg 3x/hr selama 14 hari

B. DIARE KRONIS

1. Intoleransi Laktosa

Upaya umum adalah mengurangi asupan susu dan keju serta menggunakan preparat laktase (mis.LactAid) untuk menghidrolisis laktosa dalam susu. Sumplemen kalsium pada pasien yang memiliki osteoporosis

2. Penyalahgunaan laksatif

Penghentian obat harus dilakukan. Diperlukan kewaspadaan untuk menganti kalium dan mengevaluasi kemungkinan penyalahgunaan diuretik yang bersamaan

3. Diare Sekretorik

Diare yang biasanya disebabkan kanker. Menggunakan obat litium, metoklopramid,klonidin.

4. Diare berperantara asam empedu (koleretik)

Diagnostik dan terapi biasanya terjadi secara serentak, percobaan pengobatan kolestiramin 4g 2- 4 x/hr

5. Diare Autonom diabetes

Pengobatan menggunakan klonidin mungkin berhasil. Dosis awal 0,1 mg 2x/hr selama 3 hari ditingkatkan menjadi 0,5 – 0,6 mg 2x/hr

Tidak ada komentar:

Posting Komentar