OBAT UNTUK HIPERTENSI PRIMER
DIURETIKA
Ø DIURETIKA TIAZID (HIDROKLOROTIAZID,KLORTALIDO)
I. Farmakologi Klinik
Diuretik tiazid menyebabkan natriuresis(pemecahan natrium dalam darah) dengan mengganggu reabsorbsi natrium melintalis epitel tubulus ginjal pada segmen distal nefron. Secara hemodinamik,obat ini menyebabkan pengurangan volume cairan ekstrasel dan sedikit penurunan pada resistensi perifer. Obat ini direabsorbsi (diserap) dengan baik lewat mulut dan diekskresikan tanpa diubah ke dalam lumen tubulus ginjal.Waktu paruh plasmanya pendek tapi waktu paruh terapeutiknya panjang.
II. Keuntungan
Tiazid di toleransi dengan baik, obat ini tidak mahal. Penurunan tekanan darah secara perlahan, dan jadwal dosisnya sekali atau dua hari sekali
III. Kerugian
Lambatnya efek perubahan hipertensi (1 - 2 bulan), Hipokalemi, penurunan rasio kolesterol,peningkatan gula puasa dalam plasma dan peningkatan asam urat serum.
IV.Indikasi
Diuretik Tiazidn menurunkan tekanan darah dengan sekitar 10 mmHg dan paling efektif untuk pasien usia lanjut
V. Pemilihan obat dan dosis
Banyak tersedian diuretik tiazid, obat terpilih adalah hidroklorotiazid dan klortalidon. Dosis serendah mungkin harus digunakan, karena tiazid mempunyai rspon yang datar
VI.Pemantauan Obat
Kalium serum harus diperiksa sebelum dan 1 bulan setelah menggunakan diuretika, karena hipokalemi meningkatkan kepekaan terhadap digoxin, menurunkan toleransi glukosa dan meningkatkan resiko aritmia ventrikel. Obat ini dapat menyebabkan hipokalemi terutama pada pasien usi lanjut dan pada penderita gagal ginjal.
Ø DIURETIK ANSA
Diuretika Ansa jauh lebih kuat daripada diuretik tiazid dan daya kerjanya biasanya jauh lebih pendek. Karena itu obat ii bukan obat pilihan untuk terapi hipertensi kecuali kalau terdapat insufiensi ginjal.
PENGHAMBAT ADRENERGIK
PENGHAMBAT BETA 1 – ADRENERGIK (METOPROLOL, ATENOLOL, PINDOLOL)
I. Farmakologi klinik
Obat ini menurunkan curah jantung melalui penghambatan terhadap reseptor beta 1. Mekanisme obat anti hipertensi ini tidak diketahui, tetapi mungkin suatu kombinasi penurunan curah jantung dan perubahan pelucutan baroreseptor yang mengakibatkan perubahan pada tonus simpatik pusat. Penghambatan juga mengurangi sekresi renin, sehingga mengurangi angiotensin II yang bersifat Vasokonstriktor. Efek obat ini dapat menyebabkan bronkospasme dan vasokontriksi perifer. Pemberian dalam jangka panjang akan menurunkan curah jantung 20% dan meningkatkan resistensi perifer. Obat ini juga merangsang pengurangan yang bermakna pada aliran darah ke ginjal dan laju filtrasi glomerulus saat berdiri, dan meningkatkan rentensi natrium urine.
II. Keuntungan
Obat ini dapat meringankan angina, dan bertindak sebagai antiaritmia, dan mengendalikan tekanan darah secara berangsur - angsur
III. Kerugian
Semua penghambat beta memperberat bronkospasme dan tidak boleh digunakan pada penderita asma atau penyakit paru.Obat ini menghambat munculnya tanda – tanda hipoglikemi pada pasien Diabetes Melitus.Pengguna proponolol dapat menyebabkan tungkai dingin, impotensi, (ini juga terjadi pada pengguna atenolol) mimpi yang seolah – olah nyata dan insomia, serta rasa lelah.
IV. Indikasi
Menurunkan tekanan darah 10 mmHg. Efektif untuk usia pasien dibawah 50 tahun.Efektif juga untuk pasien dengan kadar plasma yang tinggi.
V. Pemilihan Obat
Obat ini diekskresikan melalui ginjal dan larut dalam air adalah obat yang terpilih untuk peningkatan tekanan arteri. Obat ini dapat dimakan 1 x sehari.
ANTAGONIS SALURAN KALSIUM (NIFEDIPIN, FELODIPIN,NITRENDIPIN, NIKARDIPIN, DILTIAZEM, VERAPAMIL, AMIODIPIN)
I. Farmakologi Klinik
Obat ini bekerja dengan mencegah masuknya kalsium kedalam sel otot polos di seluruh tubuh. Obat ini menurunkan resistensi perifer dan curah jantung. Obatnya bersifat natriuretik. Obat ini dapat dimakan 1x / hari
II. Keuntungan
Obat ini dapat menyebabkan vasodilator koroner dan bisa bermanfaat paa pasien angina. Obat ini tidak mempengaruhi lipid. Untuk pasien insufisiensi ginjal, obat ini dapat membantu mempertahankan fungsi ginjal.
III. Kerugian
Obat ini harganya mahal, dapat memperberat gagal jantung kongetif, dapat menyebabkan blok atrium ventikel. Dpat menyebabkan bradikardi jika digabungan dengan antagonis adrenoreseptor beta ataupun alpha.
IV. Indikasi
Dpat digunakan untuk pasien usia lanjut dan insufiensi ginjal.
PENGHAMBAT ENZIM PENGUBAH ANGIOTENSIN (KAPTOPRIL, LISINOPRIL, ENALAPRIL, FASINOPRIL, RAMIPRIL, BENAZEPRIL, KUINAPRIL)
I. Farmakologi Klinik
Obat ini berdaya kerja lama dan biasanya digunakan sekali sehari, Obat ini bersifat vasokontriksi sehingga mengurangi kadar aldosteron. Obat ini menurunkan resistensi pembuluh darah perifer dan tidak menyebabkan retensi cairan / penurunan curah jantung. Kadar darah meningkat jika diberikan pada pasien insufiensiensi ginjal.
II. Keuntungan dan Kerugian
Obat ini tidak meyebabkan hipokalemi,hiperglikemi, hiperurisemia atau hiperkolesterolmia. Berdaya kerja lama dan lebih murah. Batuk merupakan efek samping obat
III. Indikasi
Obat ideal untuk penderita diabetes melitus dengan fungsi ginjal yang normal dan pasien dengan arteri ginjal unilateral
IV. Pemantauan Obat
Bangi pengguna obat ini kadar kreatinin seru harus dipantau.
OBAT PENGHAMBAT ADENORESEPTOR ALPA (PRAZOSIN, DOKSAZOSIN, TERAZOSIN)
I. Farmakologi Klinik
Obat ini menyebabkan penurunan tonus vena dan arteriol. Meskipun lebih sedikit menyebabkan peningkatan curah jantung. Obat ini dapat menyebabkan hipotensi ortostatik
II. Keuntungan dan Kerugian
Obat ini dapat memperbaiki resistensi insulin. Obat ini memiliki efek netral tehadap fungsi ginjal dan dapat menyebabkan takifilaksis bila digunakan pada gagal jantung kognestif.
III. Indikasi
Obat ini merupakan tambahan bagi yang menderita penyakit pembuluh darah perifer dan bagi pasien yang tidak cocok terhadap diuretika
VASODILATOR
Hidralazin
I. Farmakologi Klinik
Obat ini menyebabkan efek relaksasi langsung pada arteriol perifer, mengurangi resitensi perifer, dan dapat meningkatkan curah jantung. Waktu paruh plasma 2 ½ jam. Obat ini menurunkan tekanan darah 10 – 30 mmHg.
II. Keuntungan dan kerugian
Obat ini tidak mempunyai efek simptomatik selain nyeri kepala, tidak menyebabkan efek buruk pada biokimia, tidak mahal dan tidak menyebabkan ortostatis.Obat ini menyebabkan takikardi yang dapat dihambat dengan obat beta adrenergik. Obat ini kadang menyebabkan sindrom lupus (ruam, artragia, demam)
III. Indikasi
Obat ini murah dan digunakan untuk lansia setelah diuretik.
IV. Dosis
Obat digunakan 2x seminggu
Minoksidil
I. Farmakologi Klinik
Vasodilator anteriol yang sangat kuat, menyebabkan penurunan resistensi perifer. Kerjanya melalui penghambatan saluran kalium. Curah jantung meningkat, dan terdapat cukup banyak retensi cairan. Wktu paruh plasma 4 jam dan waktu paruh terapeutik 16 jam.
II. Keuntungan dan Kerugian
Obat ini dapat digunakan pada pasien insufiensi ginjal. Obat ini memerlukan furosemid untuk mengendalikan retensi cairan. Obat ini dapat menyebabkan banyaknya pertumbuhan rambut.
III. Indikasi
Obat ini digunakan pada penderita hipertensi berat. Dan telah gagal dengan terapi ganda 3. Obat ini digunakan pada pasien gagal ginjal yang menjalani hemodialisa.
IV. Pemantauan Obat
Pasien harus ditimbang untuk mengetahui terjadi tidaknya retensi cairan, pada pasien gagal ginjal harus diperiksa setiap kunjungan untuk mencari ada tidaknya efusi perikardium.
AGONIS ADRENORESEPTOR – ALFA 2 SENTRAL (KLONIDIN, METILDOPA, GUANFASIN)
I. Farmakologi Klinik
Obat ini bekerja dengan cara menurunkan resistensi perifer dan curah jantung
II. Keuntungan dan Kerugian
Obat ini banyak mengurangi tekanan arteri tanpa menyebabkan retensi cairan, ortostatis, atau bronspasme. Obat ini dapat menyebabkan sedasi, mulut kering, anemia hemolitik dan hepatitis
Tidak ada komentar:
Posting Komentar